Perusahaan : PT.
Garuda Indonesia
Kasus :
Isu korupsi, kerugian Garuda Indonesia, dan aksi mogok pilot Garuda Indonesia
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan pertama di
Indonesia. Pada tahun 1950, Garuda Indonesia resmi menjadi perusahaan negara,
yang hingga kini melayani lebih dari 50 rute domestik dan internasional ke
tujuan, serta lebih dari 10 juta pelanggan. Selama 61 tahun terakhir, Garuda
Indonesia memiliki misi untuk menyediakan layanan transportasi udara yang aman,
nyaman dan terpercaya.
Sejak tahun 2005 Garuda Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan. Pada tahun 2009, Garuda Indonesia memperkenalkan Corporate Identity - Brand Refresh, mengakibatkan perubahan pada semua unit dalam organisasi dan manajemen yang dipersiapkan dengan baik untuk menjadi sebuah organisasi yang efektif dengan fokus pada restrukturisasi hutang, meningkatkan aspek produk dan layanan serta sebagai persiapan untuk privatisasi melalui penawaran perdana di pasar modal dan publik (Initial Public Offering / IPO).
Sejak tahun 2005 Garuda Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan. Pada tahun 2009, Garuda Indonesia memperkenalkan Corporate Identity - Brand Refresh, mengakibatkan perubahan pada semua unit dalam organisasi dan manajemen yang dipersiapkan dengan baik untuk menjadi sebuah organisasi yang efektif dengan fokus pada restrukturisasi hutang, meningkatkan aspek produk dan layanan serta sebagai persiapan untuk privatisasi melalui penawaran perdana di pasar modal dan publik (Initial Public Offering / IPO).
Namun, dalam proses penawaran IPO kepada publik, berbagai
isu negatif muncul di media. Isu yang dimaksud adalah masalah korupsi dan
kerugian dari Garuda Indonesia, dan aksi mogok pilot Garuda Indonesia. Liputan
media mengungkapkan penurunan harga saham GIAA (Garuda Indonesia) dan hilangnya
Garuda Indonesia pada kuartal pertama tahun 2011 sebesar Rp 258.7 miliar.
Kemudian pemogokan pilot Garuda yang dilakukan Asosiasi (APG) pada tanggal 28
Juli 2011, para pilot menuntut atas ketidakadilan manajemen Garuda untuk pilot
lokal dalam perekrutan pilot asing. Ketidakadilan yang dimaksud dalam sistem
gaji antara pilot lokal dan pilot asing.
Kecurangan finansial dan kurangnya hubungan kerja yang baik antara pekerja dan perusahaan dapat menyebabkan krisis besar. Krisis ini dapat menyebabkan kondisi yang tidak terkontrol dalam operasional perusahaan. Sikap publik pada umumnya cenderung lebih negatif terhadap perusahaan selama krisis sebenarnya dapat dihindari. Garuda Indonesia kini telah menjadi perusahaan go public, yang berarti bahwa beberapa sahamnya juga dimiliki oleh publik (setelah IPO).
Oleh karena itu, dalam meninjau krisis, keberadaan dan kualifikasi Public Relations (PR) memiliki peran penting dalam proses komunikasi perusahaan Garuda Indonesia. Public Relations Garuda Indonesia dalam menangani krisis memiliki strategi yang berbeda. Strategi PR disusun disesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang terjadi. Berdasarkan empat proses public relations, analisis masalah adalah hal utama yang harus dilakukan PR. Mendefinisikan masalah pertama, kemudian merencanakan dan mengembangkan strategi yang tepat untuk tindakan dan komunikasi kepada publik dan internal. Langkah terakhir adalah evaluasi public relations.
Kecurangan finansial dan kurangnya hubungan kerja yang baik antara pekerja dan perusahaan dapat menyebabkan krisis besar. Krisis ini dapat menyebabkan kondisi yang tidak terkontrol dalam operasional perusahaan. Sikap publik pada umumnya cenderung lebih negatif terhadap perusahaan selama krisis sebenarnya dapat dihindari. Garuda Indonesia kini telah menjadi perusahaan go public, yang berarti bahwa beberapa sahamnya juga dimiliki oleh publik (setelah IPO).
Oleh karena itu, dalam meninjau krisis, keberadaan dan kualifikasi Public Relations (PR) memiliki peran penting dalam proses komunikasi perusahaan Garuda Indonesia. Public Relations Garuda Indonesia dalam menangani krisis memiliki strategi yang berbeda. Strategi PR disusun disesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang terjadi. Berdasarkan empat proses public relations, analisis masalah adalah hal utama yang harus dilakukan PR. Mendefinisikan masalah pertama, kemudian merencanakan dan mengembangkan strategi yang tepat untuk tindakan dan komunikasi kepada publik dan internal. Langkah terakhir adalah evaluasi public relations.
Dalam kasus dugaan korupsi dan kerugian Garuda, Garuda
Indonesia hanya memiliki tiga hubungan strategi, yaitu: strategi pertama,
mengkonfirmasi berita yang beredar ke media dengan cepat. Cepat di sini
bertujuan untuk menghentikan pemberitaan yang tidak tepat di media. Strategi
kedua, hubungan interpersonal dengan media. Fokus perhatian PR ke media
dilakukan untuk memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan
"keakraban". Selanjutnya, strategi ketiga adalah untuk
mempersiapkan informasi terbaru mengenai kondisi keuangan dan saham Garuda
Indonesia. Strategi ini adalah PR jangka panjang strategi Garuda Indonesia,
yang memegang Analis forum Rapat Garuda setiap 3 bulan dengan mengundang para
analis saham dan media.
Sementara dalam kasus pemogokan pilot Garuda, ada 10
strategi PR Garuda Indonesia. Kesepuluh strategi tersebut ialah mempertemukan
kedua pihak yang sedang berselisih antara managemen Garuda dan Asosiasi Pilot
Garuda (APG), memberi informasi kondisi kepada karyawan Garuda, mempersiapkan
alasan kebijakan untuk merekrut pilot asing, menyusun langkah antisipasi atas
rencana pemogokan pilot, mempersiapkan penjelasan yang konsisten, meng-update
informasi terkait pemogokan pilot di website Garuda, mengkoordinasi kesiapan
masing-masing divisi managemen Garuda, mempersiapkan data yang berisi update
informasi jadwal penerbangan Garuda Indonesia, convergence plan, mempertemukan
kedua pihak dalam forum yang santai, dan mengundang analis dan media.
Comments
Post a Comment