
Sebuah video yang menampilkan benda bercahaya yang diduga meteor melintas secara cepat di atas permukiman warga beredar di media sosial Facebook pada Minggu (5/5/2019) pukul 05.12 WIB.
Video berdurasi 18 detik itu diunggah oleh pengguna Facebook, Epank Kerrong Emmak. Sontak, unggahan tersebut ramai diperbincangkan di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( Lapan), Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa peristiwa tersebt adalah jatuhnya bolide atau bola api (meteor besar)
Sementara itu, sejumlah warganet ada yang menduga bahwa peristiwa tersebut adalah Eta Aquarids.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( Lapan), Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa peristiwa tersebt adalah jatuhnya bolide atau bola api (meteor besar)
Sementara itu, sejumlah warganet ada yang menduga bahwa peristiwa tersebut adalah Eta Aquarids.
Namun, Thomas menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi dalam video bukan merupakan Eta Aquarids. Fenomena Eta Aquarids adalah fenomena rutin tahunan yang dikarenakan bumi melintasi gugusan debu-debu komet.
Menurut dia, bolide dengan Eta Aquarids memiliki perbedaan. Untuk fenomena bolide, meteor yang jatuh tergolong meteor sporadik yang terjadi sewaktu-waktu. Sementara, Eta Aquarids merupakan peristiwa rutin.
Menurut dia, bolide dengan Eta Aquarids memiliki perbedaan. Untuk fenomena bolide, meteor yang jatuh tergolong meteor sporadik yang terjadi sewaktu-waktu. Sementara, Eta Aquarids merupakan peristiwa rutin.
Unsur Berita
- What : Viral video benda diduga meteor jatuh.
- Who : Epank Kerrang Emmak (Pengguna facebook yang mengunggah video), dan Thomas Djamaluddin (Kepala LAPAN).
- When : Beredar di Facebook pada Minggu (5/5/2019) pukul 05.12 WIB.
- Where : Di atas pemukiman warga di Probolinggo.
- Why : Menurut kepala LAPAN peristiwa tersebut adalah jatuhnya bolide / bola api (meteor besar)
- How : Menurut kepala LAPAN, dilihat dari videonya itu adalaha bolide dengan ketinggian 120 km. Bolide adalah meteor besar karena masuknya batuan antariksa & mulai terbakar pada ketinggian 120 km. Peristiwa ini bukan Eta Aquarids seperti yang diduga warganet. Karena Eta Aquarids adalah fenomena tahunan rutin tahunan yang disebabkan bumi melintasi gugusan debu-debu komet.
Sumber : Kompas.com
Comments
Post a Comment